The Vintage Book : Chapter 2 Note to Myself part 8



     Yazah yang melihatnya kaget dan menatap mereka berdua bergantian dan berusaha menyambungkan saraf-sarafnya. Seashelle yang mendengar namanya itu langsung berjalan ke tempat Kartinieza.

     " Maksudmu, nama kakakku Seashelle Dermaga Dua?," tanyanya dengan bingung. Yazah dan Kamillareza hanya menonton sembari makan popcorn dan tak lupa menggunakan kacamata mahal - apaan dah, di pinggir jalan juga ada kali.

" Kamu bertemu kakakku? Dimana?," tanya Seashelle sembari menggoyang-goyangkan tubuh Kartinieza ( North Luminosa ) dengan kencang. Kartinieza langsung kaget setengah mati dan tak percaya kalau ia menemukan adik Shelle yang hilang.

     " Seashelle Dermaga Tiga?," tanya Kartinieza ( North Luminosa ) dengan terbata-bata. Wah, mengejutkan sekali.

     " Jadi, kamu menemukan kakakku?," tanya Seashelle pada Kartinieza ( North Luminosa ) sembari memakan cemilan yang ia bawa. Yang lain juga ikut makan cemilan. Padahal, itu masih tengah malam. Mereka kuat begadang ya ( author suka begadang sih, jadi nurun ke tokoh ceritanya -_- ). Mereka biasa begadang ketika malam liburan. Biasanya, mereka chattingan atau video chat live. Kadang, salah satu dari mereka suka dimarahi, tapi tetap saja mereka rajin melakukan itu.

     " Sebenarnya Kakak Bu Shelle yang menemukan saya. Kami bertemu lewat chat online. Ia mengajak saya untuk ngobrol lewat chat. lalu, pada siang ini, ia meminta foto kami berempat karena aku sering bercerita tentang kami berempat. Dan aku meminta fotonya. ketika aku melihat wajah aslinya, ia sangat mirip dengan East Luminosa. Dari situ, saya mulai curiga. Jangan-jangan, East Luminosa adalah sepupunya. 

     Lalu, yang membuat dugaan saya semakin kuat, buku kuno yang dibawa East Luminosa itu berisi kalimat-kalimat Bahasa Indonesia. Indonesia sering disebut Atlantis yang hilang. Itulah mengapa saya sangat yakin kalau anda lahir di Indonesia. Karena Atlantis adalah laut dibalik Indonesia. Atlantis adalah UnderEarth Indonesia.

     Dan, nama belakang anda Tiga. Tiga dalam bahasa Sansekerta adalah Tri. Kakak anda yang mencari anda memiliki nama belakang Dua dan ia memiliki kakak. Sudah pasti kakaknya itu bernama belakang Satu," jelas Kartinieza ( North Luminosa ) pada Seashelle. Seashelle pun senang sekali dan memeluk Kartinieza ( North Luminosa ). Ken Azi Yazah ( East Luminosa ), Kunyita Mazah ( West Luminosa ), dan Kamillareza ( South Luminosa ) hanya asyik melanjutkan makan cemilannya dan bertepuk tangan. Sebenarnya, South membantu juga.

     " Hei, ingatlah, aku juga membantu dalam hal buku kuno milik Ken Azi," ucap Kamillareza dengan pura-pura cemberut dan melanjutkan nyemil malamnya. Seashelle yang merasa kebingungan dengan nama Ken Azi langsung menanyakannya.

     " Ken Azi siapa?," tanyanya dengan bingung. Kamillareza ( South Luminosa ) menoel Ken Azi Yazah ( East Luminosa ) yang duduk disebelahnya. Ken Azi Yazah hanya tersenyum dan memasang wajah sok imut.

     " Dik, milih nama pemberian kakakmu ya? Baguslah. Pasti kakakmu itu senang. Ibu yakin, ia ada di dekat sini. Ia tak pernah jauh. Mungkin saja ia sedang mengkhawatirkan anak Ibu yang pendek ini. ho ho ho," ucap Shelle sembari memeluk anaknya itu. Ken Azi Yazah ( East Luminosa ) mengangguk dan sepertinya ia teringat kakaknya - author tidak tau rasanya kehilangan kakak karena author anak tunggal :|. Dan terlihat kalau Ken Azi Yazah jengkel karena disebut pendek - suka-suka gw lah :p.

     " Oh iya, Ibu mau ngasihin ini," ucap Seashelle pada anaknya. Ia memberikan sebuah batu yang cantik sekali. Berwarna biru. Batu tersebut asli dari Atlantis. Batu tersebut spesial hanya untuk 3 anak Tuan Zircon Dermaga Tiga. Yang bisa menggunakannya hanya keturunan Raja Atlantis - dan pastinya ia harus terpilih supaya bisa menguasai batu langka itu.

     " Jayawijaya Blue Obsidian! Itu batu asli yang hanya ada di Atlantis! Wah.. Pasti sangat mahal!," ucap Kamillareza ( South Luminosa ) yang sepertinya sudah tergila-gila dengan batu tersebut. Memang benar, batu tersebut hanya ada di Atlantis. Batu tersebut berwarna biru dan memiliki pola-pola yang menggambarkan Atlantis. Namun, yang membedakan batu itu dari batu-batu perbatuan Atlantis yaitu kekuatan batu itu setara dengan kekuatan Raja Atlantis.

     " Ibu minta Ken Azi Yazah untuk menjaga batu ini. Suatu saat nanti, ketika kamu dalam keadaan sangat sulit, batu ini akan membantu. Aku sudah pernah mencobanya," ucapnya dan Ken Azi Yazah ( East Luminosa ) membuat janji di malam itu. Ia tidak akan lupa, karena author akan terus memberitahunya, ho ho ho - sebenarnya gaya tertawa author ini ketularan guru bimbel oke -_-.

     " Oh iya, kenapa batu tersebut ada pada anda? Kenapa anda tidak kembali ke Atlantis? Atau sudah pernah?," tanya Kamillareza ( South Luminosa ) dengan bingung. Menurutnya, kalau Seashelle tahu darimana ia berasal, seharusnya ia sudah kembali ke Atlantis dan memberitahu anaknya kalau ia adalah keturunan Raja Atlantis.

     " Dulu terjadi suatu insiden dimana ada beberapa orang yang ingin membunuhku. Mereka tahu kalau aku adalah anak ketiga Raja Atlantis. Mereka pernah menceritakannya padaku. Karena itulah akhirnya aku tahu.

     Alasanku belum pulang ke tanah kelahiran karena aku tahu pasti akan banyak bahaya yang mengancam nyawaku pada saat itu.

     Aku tidak mau mengorbankan siapapun hanya karena aku ingin kembali ke keluargaku. Menurutku itu terlalu jahat," ceritanya dengan tersenyum dan menatap ke anaknya sendiri. Ken Azi Yazah yang baru tahu langsung kaget dan tidak menyangka kalau Ibunya sendiri merupakan keturunan Atlantis dan belum pernah pergi ke Atlantis.

     " Dengan ada batu ini di tangan Ken Azi Yazah, kekuatannya mungkin akan setara dengan Raja Atlantis. Tapi, ia harus berlatih terus-menerus supaya bisa menjadi seperti kakeknya sendiri," ucap Seashelle yang dibarengi dengan sambutan "ooh"nya empat Luminosa.

     " Kenapa Ibu tidak pernah menceritakan itu padaku kalau Ibu adalah keturunan Tuan Zircon Dermaga Tiga?," tanya Ken Azi Yazah dengan cemberut. Seashelle mengambil buku kuno miliknya yang tadinya dibawa Ken Azi Yazah dengan perintahnya - ia bisa mengambil buku kuno tersebut karena buku itu berasal dari perpustakaan besar Atlantis dan ia keturunan Atlantis.

     " Buku ini yang bisa menjelaskannya. Aku menulis ini supaya kamu rajin membaca, tetapi malah South Luminosa yang suka membacanya. Dan aku masih menguasai Bahasa Indonesia, jadi aku tulis kalimat-kalimat bahasa Indonesia disitu.

     Sebenarnya, keluarga kami terlalu banyak menyimpan misteri, tapi biarlah waktu yang memberi jawabannya untuk Ken Azi Yazah," ucapnya dengan bijak. Yang lain berwow ria.

     Lalu, Seashelle meminta kontak saudaranya dan pulang membawa tasnya yang kosong. Tas tersebut bisa dilipat sekecil mungkin dan akan masuk ke kantung baju.

     " Satu lagi, gelangmu bagus South Luminosa. Aku ingin membelinya," begitulah ucapan Seashelle Dermaga Tiga dan menghilang di balik pintu. Kamillareza hanya diam dan langsung pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi.

     " Hei, aku baru sadar kalau ia memakai gelang itu. Dapet dari mana dia?," tanya Ken Azi Yazah dengan kepo. Kartinieza dan Kunyita Mazah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak tahu-menahu soal gelang Kamillareza.

     " Tapi gelangnya bagus lho, berwarna hitam dan ada pola-pola berwarna putih," ucap Kunyita Mazah yang memuji gelang Kamillareza. Kunyita Mazah, adalah seorang anak yang suka selfie, suka fashion - sejujurnya yang memiliki rasa fashion yang sangat tinggi adalah Ken Azi Yazah.

     " Oke, waktunya tidur, aku terlalu ngantuk dan aku ingin tidur," ucap Ken Azi Yazah ( East Luminosa ) pada teman-temannya. Mereka akhirnya pergi tidur dan bangun kesiangan.

~

     " Hei, kelas para wara dimana sih?," tanya Ken Azi Yazah ( East Luminosa ) pada Kamillareza ( South Luminosa ). Ia menjawab kalau kelas para wara disini, dikelasnya sendiri. Sedangkan, anak-anak yang lain mengungsi - maksudnya pindah kelas - ke kelas lain sesuai dengan klasifikasinya.

     " Oh, gitu Kamillareza. Kenapa harus ganti nama sih? Jadinya aku harus hafalin nama kalian kan," ucap Ken Azi Yazah ( East Luminosa ) dengan cemberut. Mereka bertiga hanya tertawa dan berkata " itu derita lu ".

     Ada seorang perempuan yang tak lain adalah Dwistas Onimul mendatangi kelas para wara dan bertemu dengan Ken Azi Yazah ( East Luminosa ). Ken Azi langsung menanyakan soal cincin dan Ibunya pada Dwistas.

     " Ibu kamu adalah keturunan Atlantis asli yang memiliki ayah bernama Tuan Zircon Dermaga Tiga. Cincin ini adalah cincin milik aku. Ibuku memberikan ini padaku agar aku bisa mencari adikku yang hilang," ucapnya dengan santai. Ken Azi yang mendengarnya langsung senang dan tak percaya. Ia sama sekali tak percaya karena ia keturunan Atlantis sekaligus keturunan distrik Timur - sebenarnya dia sudah percaya akan hal itu tetapi ia berpura-pura.

     " Wah, ada Tuan Putri disini. Selamat ya. Kapan bikin nasi tumpengnya?," tanya South dengan gembira. Padahal, mereka berempat sudah tau kalau Ken Azi memang keturunan Atlantis. Tapi, mereka merahasiakannya di depan Dwistas.

     " Ya sudah, aku hanya ingin menceritakan itu saja. Gurunya akan datang kesini sepuluh menit lagi, dadah!," ucapnya melambaikan tangannya.

     " Apaan, kaya gitu dibilang cerita. Satu halaman aja enggak penuh. Ah, dasar kuntilanak," ucap Ken Azi Yazah dengan jengkel. Yang lainnya hanya tertawa dan langsung diam karena ada guru yang datang.

     Guru tersebut adalah Ibu G. Urui Peso, yang tak lain adalah guru sejarah mereka semua di Sekolah - guru ini khusus mengajar anak kelas 9.

     " Selamat Siang," ucapnya ketika memasuki kelas. Para sisya yang ada disitu langsung mengucapkan balik pada G. Urui Peso.

     " Baiklah, Alhamdulillah hari ini saya tidak terlambat. Biasalah, saya harus sholat dulu, karena saya beragama Islam. Oke, perkenalkan, nama saya Central Luminosa II, saya seribu lima ratus tahun lebih tua dari kalian semua yang ada disini. Yah, kurang lebih begitu.

     Saya hanya menua sedikit karena anugerah dari Allah. Yah, tapi gini-gini juga saya masih cantik walaupun pakai kacamata," ucapnya dengan membanggakan dirinya didepan para sisya. Mereka hanya berpikir eh-buset-1500-tahun-lama-amat-hidupnya. Yah, tapi penduduk yang berasal dari sini rata-rata bisa hidup sampai ribuan tahun.

     " Jadi, guru sejarah kita adalah Central Luminosa II? Wah, aku tak menyangka bisa bertemu dengan CL II !!," ucap Utalika Perez dengan senang. Yang lain hanya memandangnya dengan tatapan nih-anak-kampungan-atau-gimana-sih. Tapi, para sisya ini memang tidak pernah tahu siapa Luminosa sebelum generasi Ken Azi Yazah.

     " Enggak usah kaget gitu deh kalau sudah tau," ucap CL II dengan nada bercanda. Utalika Perez hanya diam dan tak ingin berkata-kata lagi - mungkin ia pundung.

     " Oke, jadi hari ini saya akan mengabsen nama-nama kalian yang seharusnya ada di kelas ini," ucapnya sembari mengucapkan satu nama dibarengi dengan tangan yang terangkat ke langit.

     Umar Syeephafoy Rohman yang duduk dipojokkan kelas sedang asyik melihat keluar jendela. Ia duduk sendirian karena ia tidak memiliki teman di kelas para wara itu.

     " Umar Syeephafoy Rohman? Wow, ternyata dikelasku ada keturunan Umar ya. Kuharap kamu tidak menghancurkan kelas ini," ucap guru tersebut dengan melirik sinis kepada Umar Syeephafoy Rohman. Ia hanya meliriknya dan melihat keluar jendela lagi.

     " Memangnya ada apa dengan Umar Syeephafoy Rohman? Apakah ia keturunan yang sangat dihormati?," tanya Grez Anjeliya dengan mengangkat tangannya.

     " Dia pasti sangat dihormati, karena dia keturunan Umar, orang yang pertama kali mencapai gedung tertinggi dan yang terbesar yang selama ini hanya ia dan para guru lah yang bisa mencapainya. Gedung selanjutnya sangat sulit untuk ditembus.

     Umar sudah pasti sangat pintar. Dan mungkin saja ia menurunkan itu pada Umar Syeephafoy Rohman," ceritanya sambil menunjuk anak yang ia sedang bicarakan. Oke, author yakinkan ia sedang sarkas.

     Yang lainnya hanya ber-ooh saja karena mereka baru tahu tentang itu. Seharusnya mereka mengetahui itu sejak kecil - namun ada beberapa guru yang tidak setuju tentang itu, jadi lebih baik mereka diberitahu setelah selesai kuliah. Tapi, mereka yang baru saja kelas 9 sudah mengetahuinya. Memang cerita yang aneh.

     " Oke, karena kalian belum berumur 170 tahun atau lulus kuliah, kita akan mempelajari ilmu dasar mengendalikan wara (yaiyalah, semua itu dilakukan dari hal yang mendasar, baru ke tingkat lebih sulit -_-)," ucap G. Urui Peso a.k.a. CL II memulai pelajaran.

     " Pertama, yang harus kalian lakukan adalah konsentrasi. Fokus. Jangan memikirkan hal-hal yang aneh. Cukup pikirkan apa yang akan kalian lakukan. Meskipun kalian dalam keadaan terdesak, kalian harus tetap fokus. Ikuti kata hati kalian dan pikiran kalian. Mereka berdampingan layaknya perasaan dan wara," ucapnya dengan mempraktekkan caranya. Ia melakukan dengan membentuk segitiga kebawah memakai kedua tangannya - ingat, ini bukan illuminati atau konspirasi wahyudi, waspadalah! Waspadalah!.

     Agar mereka lebih fokus, CL II menyarankan untuk menutup mata mereka - tapi jangan tidur - dan fokus. Ketika mereka sudah fokus, akan tercipta gambaran apa yang sedang terjadi disekitar mereka. Jadi, ketika mereka menutup matanya, mereka masih bisa "melihat" pergerakan seseorang disekitarnya.

     Lalu, setelah mereka belajar fokus dengan baik dan benar - sekali nya fokus buyar, mengendalikan wara yang sudah tingkat tinggi bisa berakibat fatal.

     Mereka mempelajari dengan satuan wara yang disebut sebagai atom. Karena mereka masih muda, mereka hanya harus membuat satu atom saja minimalnya. Tapi, bagi Para Luminosa, mereka harus menguasai minimal 3 atom.

     Mengendalikan 1 atom sangatlah susah, apalagi 3 atom. Beruntung, Para Luminosa memiliki kelebihan untuk menjadi Para Wara sepenuhnya dan merangkap dengan para yang lain.

     Mereka dengan mudahnya bisa mengendalikan 1 atom, sedangkan, Miquel Jua Raka, harus berlatih berulang-ulang. Alhamdulillah, G. Urui Peso dengan sabar mengajarinya. 

     " Jika kalian sering latihan mengendalikan wara, kalian pasti akan menguasainya dengan cepat dan bisa mengendalikan lima wara. Hingga kini, wara terbanyak yang dapat dikendalikan ada 10 atom yang tak lain adalah Sang Hyang yang hanya bisa melakukannya.

     Tapi, aku pernah melihat ada para tara yang bisa mengendalikan 7 atom. Mereka bernama Ahmadi dan Krisanto. Mereka cukup kuat. Mereka berdua bisa membunuh para guru yang jumlahnya ratusan. Sekarang, keberadaan Ahmadi tidak diketahui, sedangkan Krisanto, menurut para guru yang lain, ia ada di gedung Lima puluh lima yang berada di sekitar Atlantis," jelasnya dan ceritanya dengan seru. Para sisya di kelas itu berlatih sembari mendengarkan cerita G. Urui Peso. Mereka berlatih keras supaya bisa lanjut ke Gedung selanjutnya.

     " Nyonya CL II, sebenarnya apa yang kita cari di dunia Kahyangan ini?," tanya Miquel Jua Raka dengan mengangkat tangannya dan bertanya dengan sopan. Ia mungkin lemah, tetapi ia menghormati setiap orang.

     " Untuk ukuran kalian, yaitu ilmu pengetahuan. Jadi, kalian bisa belajar disini ataupun di negara 9 distrik. Namun, biasanya mereka yang memasuki gedung Eka atau yang belajar disini yang sudah berumur 170 tahun atau sudah lulus kuliah.

     Tapi, bagi mereka, banyak hal yang mereka inginkan. Seperti harta, menghidupkan orang mati, mencari orang yang hilang, dan sebagainya. Dan, semua itu tidak mustahil. Tapi, jangan terlalu berlebihan," ucapnya menjelaskan kepada Miquel Jua Raka. Yang lain langsung ber-ooh ria untuk kedua kalinya (?) dan ada yang bertanya pada CL II.

     " Lalu, tujuan kami disini hanya untuk belajarkan? Kami tidak perlu mampir ke gedung lain kan?," tanya Noer Mapoetri yang bisa melakukan sihir putih. Ia berasal dari klan penyihir negara seberang. Bajunya berwarna putih dan matanya berwarna silver keabu-abuan - itu adalah ciri khas klan penyihir negeri seberang.

     " Tidak. Karena kejadian Sekolah kalian, para guru mengganti sistemnya yang berlaku tahun depan. Sistem ini akan diterapkan di seluruh Dunia Kahyangan, - terutama yang berada di UnderEarth saja, karena jika diberlakukan di Bumi, manusia biasa akan cepat kalah, kecuali teknologi mereka dari pelajaran yang ada di perpustakaan besar Atlantis.

     Jadi, para guru akan mengadakan pertandingan setiap satu tahun sekali - di tahun depan terjadi pada bulan Meimes atau Avrillune - sebagai pengganti Ujian Kenaikan Kelas kalian.

     Jadi seperti ini, kalian akan bertarung melawan para sisya dari negara lain dalam hal ilmu pengetahuan dan kekuatan kalian. Yang paling penting adalah ilmu pengetahuan. Kalian akan dites individu dalam ujian ilmu pengetahuan dan yang berada di atas rata-rata akan lulus, lalu mereka akan bertarung secara berkelompok.

     Ilmu pengetahuan dites individu karena banyak para guru yang menolak secara berkelompok. Sejujurnya, saya benci berkelompok. Itu tidak adil. Tapi, ketika mereka semua yang egois dan tidak cukup pintar terbuang, yang tersisa hanyalah anak-anak yang pintar. Seimbang kan?

     Maka, dari itu, para guru memutuskan ujian kekuatan diadakan secara berkelompok. Para guru yang akan memilih kelompoknya. Tenang, tidak akan ada kelompok yang terbuang. Para guru - kecuali guru-guru dari sekolah para sisya tersebut - disini tidak seperti guru kalian yang ada di Sekolah kalian.

     Guru yang tidak peduli akan kelompok yang terbuang. Padahal mereka berpotensi lebih besar. Mungkin saja mereka akan balas dendam karena ketidakadilan tersebut - tapi ini memang benar, sungguh tidak adil, tapi itulah kenyataannya - dan meminta pembayaran atas semua itu," ceritanya dengan panjang lebar. Yang lainnya mengangguk-angguk tanda mengerti. Sistem ini akan berlaku untuk mereka yang berada di gedung Eka di seluruh UnderEarth tahun depan. Meimes atau Avrillune. Tapi, sepertinya akan diselenggarakan pada bulan Avrillune, author tidak tahu.

     Tapi, yang pasti, sistem ini berlaku hanya untuk para sisya yang masih bersekolah. Jika mereka sudah lulus, mereka bisa melanjutkan ke gedung selanjutnya untuk mencari apa yang mereka inginkan.

     " Kalian tidak perlu khawatir soal itu. Kalian hanya harus terus berlatih dan berdoa pada Tuhan kalian. Jika itu memang jalan kalian, Tuhan akan mengizinkan. Jika jalan itu kurang tepat, Dia akan menunjukkan jalan yang lebih baik. Namun, jika Tuhan kalian tidak menyutujuinya, berarti takdir kalian bukanlah menetap di gedung, tapi kembali ke Sekolah kalian dan terus belajar dan berlatih," ucapnya mengakhiri pelajaran tentang wara pada hari itu.

     " Hei, nona Ken Azi Yazah!," teriak Miquel Jua Raka dengan melambaikan tangannya ke arah Ken Azi Yazah. Ia menoleh dan bertanya ada apa padanya.

     " Apakah saya menganggu nona Yazah?," tanyanya dengan sopan. Ia seperti anak kecil yang polos, berkulit putih - tidak seperti kertas HVS, seperti bersih -, bermata hijau, dan berambut pendek. Mungkin, ia adalah laki-laki yang imut dan polos yang pertama kali Yazah temui.

     " Oh, tidak. Ada apa ?," tanya Yazah dengan tersenyum. Terlihat dari matanya, ia ingin mencubit pipinya Miquel dengan kedua tangannya karena Miquel seperti anak kecil - sebenarnya Yazah juga seperti anak kecil, dan pendek - itu sindiran buat author juga sih.

     " Saya ingin meminta nona Yazah untuk mengajari saya menjadi para wara yang baik," ucapnya dengan serius. Yazah yang mendengarnya kaget dan tidak bisa berkata apa-apa. Yazah hanya bisa mengendalikan 3 atom, tetapi anak itu memintanya untuk mengajarinya. Padahal, mengapa ia tidak meminta pada CL II.

     " Yazah, kami duluan ke kamar ya. Mau lanjut nyemil. Dadah," sahut Kunyita Mazah diikuti dua teman mereka sembari melambaikan tangan mereka. Yazah tersenyum dan menatap Miquel.

     " Beritahu aku alasannya," ucap Yazah yang bingung nih-anak-darimana-asalnya.


~●~

Oke, maafkan update yang telat. Seharusnya jam 12 siang udah update tapi tadi hp Kenya mati suri jadi enggak bisa update tepat waktu - lupa aktifkan jadwal hehe :v
     Kenya berencana untuk hiatus menulis, jadi, enggak akan update seminggu sekali. Mungkin jadwalnya tidak menentu karena tugas yang menumpuk dan beranak seperti hydra (?). Dan, Kenya harus fokus UN supaya bisa masuk SMA yang Kenya inginkan, ho ho ho. Tapi, Kenya masih tetap nulis cerita ini - ya iyalah, ceritanya belum selesai -_-
     Sekian dari Kenya Azizah, dadah 👋

Oh iya, maafkan cerita Kenya yang super duper acak-acakan. Masih newbie hehe :v

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lemon

Selasa, 8 November 2016

The Vintage Book : Chapter 2 Note to Myself part 7